Jumat, 20 Agustus 2010

romantic words


ucapan "selamat pagi" dan "selamat tidur" bukan cuma sekadar ucapan. kalo seorang lawan jenis mengucapkan nya pada kita itu berarti:
selamat pagi: kamu orang pertama yang dia pikirin ketika bangun pagi
selamat tidur: kamu orang yang ingin dia jaga ketika kamu tertidur lelap dan berharap semoga kamu muncul dalam mimpinya

greeting kayak gitu bukan cuma sekedar basa-basi ada makna di balik ucapannya. dan maknanya sangat dalam :) nikmati greeting kamu dari dia yang kamu sayang.

Kamis, 19 Agustus 2010

melepaskan, melupakan...

kalian pasti pernah mengalami masa kehilangan bukan? entah itu barang atau orang yang kalian sayang.
setiap orang pasti pernah kehilangan. begitu juga saya.
saya mengalami banyak kehilangan.
kadangkala kehilangan itu terasa begitu menyakitkan. dan kadangkala kehilangan itu terasa melagakan sekali.
pertama kali saya sadar kalo kehilangan itu menyakitkan adalah waktu saya kelas 6 sd. saat teman beda kelas tapi cukup dekat. meninggal di depan sekolah karna kecelakan. dia di tabrak sebuah truk. itu kehilangn yang pertama kali membuat saya sadar bahwa hilang begitu menyakitkan, begitu mengejutkan dan begitu traumatis.
saat umur saya 11 tahun saya belajar bahwa apapun yang saya miliki, sayangi dan saya jaga sepenuh hati akan menghilang. karna sejatinya apapun yang datang pasti akan pergi.

lalu setelah kehilangan apa yang terjadi? secara teoritas kalian harus melepaskan dan mencoba melupakan hal tersebut karna apapun yang hilang belum tentu bisa kembali.
tapi semua tak semudah yang teori katakan. dalam prakteknya melepaskan adalah hal tersulit apalagi mengiklaskan.

kali ini kehilangan saya adalah kehilangan seseorang yang pernah saya sayang sepenuh hati. saya perhatikan dan saya puja.

saat saya mengalami kehilangan hal pertama yang terjadi adalah saya sangat terpukul, sangat ga terima kalo saya kehilangan. menyalahkan diri sendiri dan berfikir aneh-aneh (seperti meng andai2 kalau saya mati apa ada yang peduli). dalam fase terkejut seperti ini yang saya lakukan adalah melampiaskan semua nya. berkata kotor, menulis, update twitter tiap menit yang intinya mengatakan bahwa saya "sakit". melarikan diri menuju kesenangan fana, mencari sesuatu yang dapat memberikan kesenangan yang hanya saya rasakan beberapa jam saja.
setelah itu saya akan lari. matiin hape, mengurung diri, lari dari semua berita dan diam. memikirkan berapa banyak yang tersisa yang saya miliki atas kehilangan yang baru terjadi. memikirkan semua hal positif yang saya punya. melawan pikiran negatif SENDIRIAN! dalam fase ini yang saya butuhkan adalah diri sendiri. saya ga butuh orang lain saya hanya butuh sendiri. kenapa saya memilih sendiri karna saya berfikir kalo saya bangkit sendiri ketika saya jatuh saya pasti akan kembli pulih lebih cepat.
dan ketika saya sudah mulai pulih mulai berani melawan maka saya berdiri dengan kepala tegak dan menerima realita yang ada. memperbaiki yang kacau dan membenahi diri. disinilah kebangkitan saya.
mencoba melupakan dan melepaskan
banyak yang bertanya: knapa saya bisa bangkit secepat itu?
gampang sekali untuk bangkit tapi sulit sekali untuk 'tidak sakit'
bangkit bagi saya adalah menerima realita yang ada bahwa kita telah kehilangan
dan menerima belum tentu 'sembuh'
kita masih akan terasa sakit ketika ktemu atau mendengar tentang dia tapi tidak se sakit ketika kita tidak menerima realita itu. kita harus terima realita itu. bahwa kita telah kehilangan. apapun yang kamu usahakan hatinya bukan lagi buat kamu! thats it! pilihan hati ga bisa dipaksa

semua memang ga mudah di lakukan. melupakan, melepaskan adalah hal sulit. tapi semua harus di hadapi. inilah realita inilah kehidupan kawan. kalian harus melewati semua. setiap detik, setiap menit, setiap hari. sakit hati, jatuh cinta, kehilangan dan lainnya adalah hal yang harus kita hadapi untuk menghadapi hari selanjutnya.
nikmatilah proses ini. setiap proses adalah pembelajaran dalam hidup.
kita harus terus belajar bukan.
sesakit apapun kehilangan itu. apapun cobaan yang kalian dapati. berjuanglah.
datang, pergi, menggenggam, melepaskan, melupakan, dan mengikhlaskan.